Neopets Orange Chia

Minggu, 19 Februari 2017

CONTOH NASKAH DAN SINOPSIS DRAMA




SINOPSIS
PILU KEHIDUPAN CELINE

Celine adalah seorang gadis manja berusia 18 tahun dengan segala kemewahan yang ia rasakan. Ia hanya senang berhura –hura dengan sang kekasih bernama Dion. Namun sayang, tiba - tiba pilu melanda kehidupan Celine mulai dari kebangkrutan dan kemiskinan yang ia alami, diputuskan oleh sang kekasih,  ayah dan ibunya bercerai, harus putus sekolah di tengah perjalanan, dan harus merawat ibunya yang harus dirawat di rumah sakit karena serangan jantung. Nasib Celine mulai membaik ketika sang ayah bersedia membiayainya sekolah hingga lulus.
Pertemuan antara Juna dan Celine juga membuat keadaan gadis cantik ini  sedikit membaik, walaupun hanya sementara. Kemesraan Juna dengan sahabatnya membuat hati Celine merasa tercabik-cabik. Trauma akan percintaan, membuat Celine hanya memfokuskan fikirannya untuk menempuh pendidikan hingga ia lulus. Sosok Leo, pria  tampan, rajin ibadah, dan selalu menyantuni anak yatim membuat hati Celine yang semula kosong terisi kembali.  Namun sayang, kebahagiaan Celien sirna karena ibu yang ia sayangi harus meninggalkan ia untuk selama lamanya karena serangan jantung ditambah sakit kanker yang diderita Leo harus memisahkan perjalanan cinta yang selama 4 tahun mereka jalani.

CONTOH NASKAH
Celine    : “ Mama, aku pulang” (sambil membawa banyak tas belajaan)
Mama    : “ Kamu habis belanja? ” (dengan wajah sedih)
Celine    : “ Iya ma, aku beli sepatu,tas,baju,kosmetik, sama...”

Tiba-tiba Papa memotong pembicaraan Celine.

Papa       : “ Celine!!! Kamu bisanya Cuma menghabisin uang saja, kamu tidak mau tau susahnya mencari uang. Sekarang kita tidak punya apa-apa lagi !! “ (berdiri sambil melotot)
Celine    : “ Apa??? “ (menjerit)
Dion      : “Hah, jadi kamu tidak kaya lagi. Maaf ya aku pulang dulu ada urusan mendadak ”
Celine    : “ Iya sayang, hati-hati “
Mama    : “ Nak, kita sekarang tidak punya apa-apa, Papamu sudah banyak hutangnya, rumah dan barang-barang kita disita oleh bank “

Tiba-tiba dekoleptor datang.

Dekoleptor 1 : “ Permisi mbak, rumah ini sudah disita bank. Saya beri waktu 1x24 jam untuk mengosongkan rumah ini “

Semenjak kejadian itu keluarga celine tidak harmonis. Papa mamanya bercerai sehingga celine hampir putus sekolah

Celine    : “ Tia, sepertinya aku akan berhenti sekolah ”
Tiara      : “ OMG Hellow... jangan gitu dong kalau bercanda “
Celine    : “ Enggak Tia, aku serius! Papaku bangkrut dan sepertinya orang tuaku akan bercerai“
Tiara      : “ Kamu serius Lin? Yang sabar ya Lin mungkin ini sudah takdir “

Sepulang sekolah celine bertemu papanya di pinggir jalan.

Papa       : “ Lin, ada hal yang ingin Papa bicarakan dengan kamu “
Celine    : “ Ada apa pa? “
Papa       : “ Papa sadar bahwa slama ini papa sudah salah mensia-siakanmu kamu. Dan mulai sekarang papa akan menanggung biaya pendidikan kamu sampai lulus kuliah “
Celine    : “ Papa serius? “
Papa       : “ Iya nak, papa serius “
Celine    : “ Makasih Pa ” (sambil memeluk papa)

Beberapa bulan kemudian celine bertemu seorang lelaki bernama juna. Juna adalah lelaki yang baik dan peduli kepada keluarga celine.

Juna       : (Menyanyikan lagi HBD) “ Selamat ulang tahun Celine, semoga di usiamu yang ke 18 tahun ini kamu menjadi pribadi yang lebih baik ” (sambil memberikan kado)
Celine    : “ Terima kasih Juna, sudah ingat di hari ulang tahunku “
Juna       : “Maaf Lin. Aku tidak bisa mengantarkan kamu pulang ada urusan mendadak“
Celine    : “ Iya hati-hati “

Celine    : “ Oh jadi tadi kamu bohong Jun? “
Juna       : “ Ini enggak seperti yang kamu lihat Celine “
Celine    : “Ini aku kembalikan kado darimu “ (celine lari meninggalkan Juna dan melempar kadonya)

Semenjak kejadian itu celine hanya ingin fokus dengan kuliahnya dan mendapatkan nilai tertinggi berbabagi mata pelajaran , dari situlah ia bertemu laki-laki bernama Leo sehingga meraka saling jatuh cinta.

Leo        : “Sebenarnya sudah dari dulu aku menyukai kamu, tapi aku takut mengungkapkan perasaan ini “
Celine    : “ Maksud kamu apa Leo? “
Leo        : “ Apa kamu mau jadi kekasihku? “
Celine    : “ Iya aku mau “


4 tahun Celine berpacaran dengan Leo, Leo tidak lagi memberi kabar kepada Celine. Semua itu ia lakukan semata-mata untuk menyembunyikan penyakit kankernya. Tak lama kemudian ibunya telah meninggal dunia sekaligus ia mendapat sepucuk surat dan album foto.

Celine    : (Dengan wajah sedih) “ Ternyata selama ini aku telah salah menilai Leo. Ternyata Leo adalah laki-laki yang baik. Aku menyesal dengan gegabah telah memutuskan dia “ (sambil menangis melihat album foto dari Leo)

Selasa, 14 Februari 2017

SEJARAH INDONESIA



SERBA SERBI PELAKSANAAN PESTA DEMOKRASI 
DI INDONESIA

  
Dalam sejarah pemilu yang pernah dilaksanakan di Indonesia, pemilu tahun 1955 adalah pemilu yang dianggap paling demokratis. Pemilu yang juga merupakan pemilu terbanyak jumlah pesertanya ini dilaksanakan pada masa Kabinet Burhanuddin Harahap. Pemilu tahun 1955 diikuti oleh 172 partai terdiri dari partai – partai besar dan partai – partai kecil. Dari hal tersebut, dapat dilihat antusiasme warga Indonesia yang sangat besar. Maklum saja, ini adalah pemilu pertama yang dilaksanakan di Indonesia.
Pemilu ini  melibatkan 37.837.105 penduduk Indonesia untuk menjadi pemilih dan berpartisipasi dalam pemilu. Angka yang cukup tinggi untuk pesta demokrasi pertama bagi bangsa Indonesia. Dalam pemilu tersebut, rakyat benar – benar menggunakan hak pilihnya untuk memilih wakil – wakil mereka. Hanya beberapa yang melakukan golput karena kurangnya pengetahuan mengenai demokrasi.
Dari 172 partai yang mengikuti pemilu tahun 1955, muncul 3 nama partai yang menjadi pemenang yaitu PNI di urutan pertama, Masyumi di urutan kedua, dan NU di urutan ketiga. Pemilu tahun 1955 tidak hanya memilih anggota DPR tetapi juga memilih Dewan Konstituante. Dewan Konstituante bertugas membuat UUD yang tetap untuk menggantikan UUDS.
Pada tahun 1971 pemilu kembali diselenggarakan dengan jumlah partai yang lebih sedikit daripada tahun 1955 yakni 10 partai. Pengurangan yang cukup banyak ini dilakukan karena pemerintah Orde Baru menganggap bahwa banyak partai yang menambah permasalahan dan tidak memudahkan dalam pembangunan negara. 10 partai tersebut adalah NU, Parmusi, Perti (Partai Tarbiyah Islamiyah), Partai Kristen Indonesia, Partai Katolik, Partai Murba, IPKI (Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia), Golongan Karya, PNI dan PSII.
Walaupun jumlah partai yang menjadi peserta sedikit, namun antusiasme warga Indonesia tak kalah dengan tahun sebelumnya. Hal ini terlihat pada jumlah pemilih yang mengalami peningkatan dari 37.897.105 menjadi 58.558.776. Banyak masyarakat yang sudah memahami akan pentingnya memberikan hak suara dalam pemilu.
Pemilu pertama yang dilaksanakan pertama kali pada masa Orde Baru ini menghasilkan 3 besar partai pemenang. Partai – partai tersebut adalah Golkar sebagai pemenang satu, NU sebagai pemenang dua dan Parmusi sebagai pemenang ketiga. Partai – partai inilah yang selanjutnya akan menduduki kursi – kursi parlemen.
Tidak hanya pada tahun 1971, Masa Orde Baru (Orba) juga telah berhasil menyelenggarakan pemilu secara rutin dan tertib. Pemilu tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan tahun 1997. Akan tetapi, walaupun sama-sama dilakukan dimasa kepemimpinan Presiden Soeharto, pemilu tahun 1977 sampai dengan 1997 mengalami perbedaan dengan pemilu tahun 1971. Perbedaan ini terletak pada jumlah partai yang menjadi peserta dalam pemilu. Pada tahun 1977, jumlah partai politik mengalami penyederhanaan menjadi 2 partai baru, yaitu PPP (Agama) dan PDI. NU, Parmusi, Perti, PSII bergabung dalam PPP. Sementara Partai Katolik, Parkindo, Partai Murba, IPKI bergabung dalam PDI. Selain itu, terdapat Sekber Golkar yang berubah nama menjadi Golkar.
Penyelenggaraan pemilu pada tahun ini melibatkan anggota ABRI dan Pegawai Negeri Sipil serta 63.998.338 warga Indonesia. ABRI dan PNS dituntut untuk selalu menyalurkan suaranya untuk  memilih Golkar. Meskipun ABRI tidak terlibat dalam Golkar secara langsung, tetapi para anggota keluarganya banyak terlibat dan memberikan dukungan penuh kepada Golkar. Dukungan terhaadap Golkar juga diperkuat dengan PNS yang diwajibkan menjadi anggota Golkar.
Dalam pemilu tahun 1977 ini, slogan yang diterapkan pemerintah adalah “LUBERJURDIL” (Langsung, Umum, Bebas, Jujur dan Adil). Suara ketidakpuasan dari masyarakat terhadap demokrasi dikesampingkan. Karena mendapat dukungan dari unsur ABRI dan PNS, Golkar sebagai pemenang dalam pemilu ini. Disusul PPP di urutan kedua dan PDI di urutan ketiga.
Tidak jauh berbeda dengan tahun 1977, pemilu tahun 1982 juga melibatkan ABRI dan PNS dalam pemilu. Akan tetapi suara rakyat Indonesia tetap diutamakan. Sebanyak 75.126.306 warga Indonesia menjadi pemilih dalam pemilu tahun 1082 ini.
Kesamaan juga terjadi pada jumlah partai yang menjadi peserta dalam pemilu. Golkar, PDI, dan PPP tetap menjadi partai besar yang harus diplih oleh rakyat Indonesia. 3 Partai ini akan menduduki kursi parlemen DPR, DPRD Tingkat I dan DPRD Tingkat II.
Jika partai yang dipilih hanya 3, maka jelaslah partai – partai yang menjadi 3 besar pemenang dalam pemilu ini. Kedudukan Golkar tetap menjadi partai yang mendapatkan suara terbanyak, sedangkan PPP berada di posisi kedua disusul PDI di posisi ketiga. Golkar yang mendapatkan dukungan penuh dari berbagai unsur akan terus menjadi partai pemenang sampai pemilu tahun berikutnya yakni tahun 1987.
Pemilu tahun 1987 pun juga tak jauh banyak mengalami perubahan. Rakyat Indonesia tetap memilih 3 partai yang sama seperti pada tahun sebelumnya. Nama Golkar, PPP , dn PDI lah yang menjadi sorotan rakyat.
Pemilu yang diselenggarakan pada Masa Orde Baru ini, melibatkan 85.869.816 rakyat Indonesia. Mereka menggunakan hak suaranya untuk memilih wakil mereka. Penyelenggaraaan pemilu tetap menggunakan slogan LUBERJURDIL.
Hal yang sama seperti tahun 1977 dan 1982, Golkar tetap menjadi pemenang dalam pemilu disusul PPP dan PDI. Golkar mendapat 299 kursi parlemen, PPP mendapatkan 61 kursi, dan PDI mendapatkan 40 kursi. Keberhasilan Golkar dalam mengambil hati rakyat perlu diacungi jempol tetapi perlu juga dipertanyakan.
Pemilu kelima yang diselenggarakan secara periodik pada pemerintahan Orde Baru dilangsungkan pada tahun 1992. Tidak ada yang berbeda dengan pemilihan umum sebelumya. Rakyat dihadapkan pada 3 pilihan partai politik yaitu Golkar, PDI, dan PPP. Rakyat mau tidak mau harus memilih salah satu dari tiga partai tersebut karena tidak ada pilihan lagi selain ketiga partai tersebut.
Untuk jumlah pemilih pada tahun in, suara rakyat yang sah sebesar 97.789.534 suara. Luberjurdil juga dijadikan sebagai slogan pemilu tahun ini. Meskipun demikian, banyak rakyat yang merasakan ketidakpuasan karena dibatasinya jumlah partai politik dan masuknya ABRI dan PNS dalam pemilu.
ABRI dan PNS yang terlibat dalam pemilu ini mengakibatkan terpilihnya kembali Golkar sebagai pemenang dan lagi – lagi PPP dan PDI berada di urutan yang sama. Ini berarti sudah keempat kalinya Golkar menang dari PPP dan PDI. Hal ini tidak terjadi kembali pada tahun berikutnya.
Pemilu tahun 1977 adalah pemilu terakhir pada masa pemerintahan presiden Seoharto. Sebanyak 112.991.150 warga indonesia antusias dalam pemilu ini. Akan tetapi, pemilu ini banyak menuai protes. Di Kabupaten Sampang, Madura, puluhan kotak suara dibakar massa karena kecurangan pemilu dianggap sudah keterlaluan.
Golkar, PDI, dan PPP tetap menjadi 3 partai yang akan menduduki kursi parlemen. Tiga partai yang menjadi parpol Orde Baru. Dari masa inilah partai-partai tersebut menjadi partai - partai yang dihafal, diingat, dan dipercaya oleh masyarakat Indonesia walaupun masa Orde Baru berakhir.
Golkar kembali berhasil mengambil hati rakyat Indonesia. PPP di nomor dua dan PDI di urutan ketiga. Kelima kalinya keberhasilan Golkar dalam menjadi pemenang pemilu legislatif, mengalahkan PDI dan PPP. Kalah telak membuat PPP dan PDI tidak gentar untuk terus menjadi peserta dalam pemilu - pemilu yang akan datang.
Pemilu tahun 1999 merupakan pemilu yang bisa dibilang dipercepat pelaksanaannya setelah Presiden Seoharto dilengserkan kekuasaannya dan digantikan oleh wakil presiden saat itu yakni B. J. Habibie. Pemilu diselenggarakan secara multipartai yang diikuti oleh 48 partai. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada tahun ini, kebebasan dalam mendirikan partai politik telah diperbolehkan. Meskipun tergolong pemilu dengan persiapan yang singkat, pemilu ini tergolong pemilu yang sukses karena sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.
Jumlah partisipasi pemilih mencapai 105.786.661 suara. Walaupun sempat diprediksikan akan muncul berbagai kekacauan, tetapi hal tersebut tidak terjadi karena ternyata pemilu kali ini mencatat masa kampanye yang damai dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Banyak pendapat, bahwa pemilu tahun 1999 ini dinilai telah demokratis dibandingkan 6 kali pelaksanaan pemilu sebelumnya.
Setelah dilakukan perhitungan suara PDIP keluar sebagai pemenang. Golkar dan PPP menjadi urutan kedua dan ketiga. Nama-nama partai yang pernah berjaya pada masa Orde Baru.
Pemilu tahun 2004 merupakan pemilu legislatif dimana untuk pertama rakyat dapat memilih secara langsung anggota DPR, DPRD, dan juga presiden dan wakil presiden. Pemilu kali ini diikuti oleh 24 partai. Pemilu legislatif dan pemilu presiden memiliki keterkaitan. Jika partai yang memiliki suara lebih besar atau sama dengan 3% dapat mencalonkan pasangan calon presiden dan cawapresnya untuk maju ke pilpres (pemilu presiden). Jika dalam pilpres terdapat satu pasangan yang memperoleh suara lebih dari 50% maka pasangan tersebut dinyatakan menang dalam pilpres. Namun jika tidak ada pasangan capres dan cawapres yang mendapat suara lebih 50%, maka pasangan yang memiliki suara tertinggi pertama dan kedua akan dipilih kembali dalam pilpres putaran kedua.
Sebanyak 124.420.339 rakyat Indonesia memilih wakilnya. Setelah memilih anggota legislatif, rakyat juga diharuskan memilih presiden dan wakil presiden Indonesia yang akan menjadi pemimpin negara. Merupakan suatu hal yang baru dan pengalaman pertama bagi warga Indonesia.
        Pemilu kesembilan yang pernah diselenggarakan di Indonesia ini mendapatkan 3 partai yang dinyatakan sebagai pemenang yaitu Golkar yang memperoleh suara terbanyak, disusul PDIP dan PPP. Selain itu, PKB dan PAN juga termasuk partai pemenang keempat dan kelima. Sesuai dengan peraturan, 5 partai yang mendapat lebih dari atau sama dengan 3%  suara, maka berhak mencalonkan pasangan capres dan cawapres ke pilpres 2004. Munculah 5 nama pasangan capres dan cawapres yakni Wiranto – Salahuddin Wahid (Golkar), Megawati Soekarno Putri – Hasyim Muzadi (PDIP), Amien Rais – Siswono Yudohusodo (PAN), Susilo Bambang Yudoyono – Yusuf Kalla ( Demokrat dan Golkar), serta Hamzah Haz – Agum Gumelar (PPP).
Pada Putaran pertama, pilpres belum didapatkan pasangan capres – cawapres yang mendapatkan suara dari 50% lalu diadakan pilpres putaran kedua. Pada putaran kedua, pasangan Susilo Bambang Yudoyono – Yusuf Kalla terpilih menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia mengalahkan pasangan Megawaai Soekarno Putri – Hasyim Muzadi.
Pemilu 2009 adalah pemilu ketiga pada masa refomasi dan juga pemilu kesepuluh yang dilaksanakan di Indonesia. Pemilu ini diikuti oleh 48 partai politik. Pada pemilu tahun ini juga pemilihan presiden dan wakil presiden Indonesia sebagai pengganti SBY – JK.
Pemilihan umum diadakan serentak di 33 provinsi di Indonesia. Sebanyak 121.588.366 rakyat Indonesia menggunakan hak pilihnya. Hak pilih yang digunakan untuk memilih anggota legislatif dan juga presiden dan wakil presiden.
Partai Demokrat muncul sebagai pemenang dalam pemilu tersebut. Golkar menjadi pemenang kedua dan PDIP menjadi pemenang ketiga. Selain itu, pasangan Susilo Bambang Yudoyono diampingi Dr. Boediono terpilih sebagai presiden dan wakil presiden periode 2009 – 2014.
Pemilu tahun 2014 merupakan pemilu kesebelas dalam sejarah pesta demokrasi di Indonesia untuk pemilihan anggota legislatif, sedangkan untuk pemilihan presiden, tahun ini adalah tahun ketiga kalinya setelah tahun 2004 dan 2009. Pemilu dengan jumlah peserta sebanyak 12 partai ini dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Indonesia. Ini menunjukkan bahwa demokrasi di Indonesia mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik.
Layaknya pemilu sebelumnya, pada tahun ini pemilu dilaksanakan secara demokratis. Sebanyak 139.573.927 rakyat Indonesia menggunakan hak pilihnya. Dalam tahun ini juga terdapat nama pasangan capres – cawapres yaitu Prabowo – Hatta Rajasa dan Joko Widodo – Yusuf Kalla.
Setelah penghitungan suara selesai dilakukan, PDIP mendapat suara terbanyak mengungguli partai – partai lain. Lalu ada Golkar di posisi kedua dan Gerindra sebagai partai yang mendapat suara terbanyak urutan ketiga. Selain itu, pasangan Jokowi – JK yang diusung partai PDIP terpilih menjadi presiden dan wakil presiden untuk 5 tahun ke depan. Jokowi – JK yang akan meneruskan perjuangan SBY – Boediono untuk memimpin dan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Melangsungkan pemilu merupakan hal yang selayaknya dilaksanakan oleh negara demokrasi. 11 kali melaksanakan pemilu sudah cukup untuk menganggap Indonesia sebagai negara demokratis. Pelaksanaan pemilu memang kurang tertib pada masa Orde Lama, namun pemilu – pemilu berikutnya selalu mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik dan mengutamakan suara rakyat. Antusiasme pemimpin, rakyat, unsur aparatur negara, dan partai politik di Indonesia juga menambah semarak pemilu. Meskipun banyak kendala dan masalah, tetapi hal tersebut dapat diselesaikan dengan baik dan bijaksana. Dengan pemilu, rakyat dapat  menyampaikan aspirasi yang dimilliki. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam negara demokrasi, mereka dapat menggunakan hak pilihnya untuk menentukan siapa wakil mereka yang akan mengemban amanah menjadikan Indonesia sejahtera.   

Senin, 06 Februari 2017

CONTOH LAPORAN TABLE MANNER

LAPORAN PELAKSANAAN
TABLE MANNER




OLEH:
XII ADMINISTRASI PERKANTORAN 2

1.     ADINDA DWI YULIA PUTRI (01)
2.     CINDI NURUL ISTIQOMA (08)
3.     DEVI ANDRIANI (09)
4.     FIRDAUSI AGUSTIN EKARANDI (13)
5.     SANTIKA (35)


DAFTAR ISI
DAFTAR ISI  ........................................................................................               i
BAB I   PENDAHULUAN  .................................................................               1
A.    Latar Belakang  ..................................................................             1
B.     Maksud dan Tujuan  ..........................................................              1
C.     Manfaat yang didapat dari Kegiatan Table Manner  .........              2
BAB II  PELAKSANAAN TABLE MANNER  .................................                3
A.    Siswa yang Bertugas  .........................................................             3
B.     Menu Makanan  .................................................................             3
C.     Peralatan yang Diperlukan  ................................................             3
D.    Laporan Penggunaan Dana  ...............................................              4
E.     Pelaksanaan Table Manner  ................................................             4
F.      Kesan dan Pesan Tamu (Ibu Yuyun Gunarsih)  .................              5
BAB III   PENUTUP  ............................................................................              6
A.    Kesimpulan  .......................................................................             6
B.     Saran  .................................................................................             6
FOTO KEGIATAN  ..............................................................................              7










BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Etika pergaulan skala nasional maupun internasional tidak lepas dari tata cara jamuan atau “TABLE MANNERS”. Etika makan atau Table Manners adalah aturan yang harus dilakukan saat bersantap bersama di meja makan. Mempelajari etiket di meja makan bukan sekadar mengetahui tata krama saat makan atau menggunakan alat makan. Menguasai table manner juga merupakan bentuk citra diri, bahkan profesionalisme . Pemahaman yang baik seputar table manner bahkan memengaruhi kesuksesan karier atau bisnis.

Meja makan adalah tempat terpenting di mana etiket Anda ditonjolkan. Orang lain akan mengenali, melihat, dan menilai diri Anda dari profesionalisme yang ditunjukkan di meja makan. Inilah sebabnya kita perlu belajar table manner.

Siapa pun kita, dengan berbagai profesi, perlu setidaknya mengetahui table manner. Misalnya kita seorang sekretaris, sangat mungkin diminta menggantikan atasan menghadiri undangan penting dalam jamuan makan. Bahkan, ibu rumah tangga pun perlu memahami table manner. Setidaknya, dengan memahami etiket ini, ibu bisa memilih gelas yang tepat untuk menjamu tamunya. Tanpa memahami table manner, seorang ibu bisa saja berbelanja sesuka hati, membeli gelas karena bentuknya yang indah tanpa tahu fungsi dan penempatannya, lalu menggunakannya tidak sesuai fungsinya.

B.     Maksud dan Tujuan
  1.     Dengan mempelajari table manner diharapkan perilaku kita yang sopan dan ber-etika akan mencerminkan diri kita dihadapan orang lain.
  2.       Dapat meningkatkan kepercayaan diri dihadapan orang lain.
  3.       Sebagai pengetahuan tambahan lingkungan keluarga.


C.     Manfaat yang didapat dari Kegiatan Table Manner
             Sangat banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan. Selain sebagai pengalaman, Table Manner juga bisa membantu dalam penyesuaian diri  jika suatu saat mendapat jamuan resmi, sehingga nantinya tidak memalukan dan kikuk untuk dapat bergabung dengan rekan-rekan yang sudah terbiasa lainnya. Selain itu kegiatan table manner ini akan membuat kita lebih percaya diri, lebih luwes dalam perjamuan makan yang resmi. Dimana hal ini  sangat bermanfaat sekali jikalau benar-benar terjadi nantinya kita tidak akan kaku dan etika Kitapun akan terjaga dengan baik dimata semua orang yang hadir dalam jamuan makan tersebut.








  







BAB II
PELAKSANAAN TABLE MANNER

A.    Siswa yang Bertugas
1.         Tuan rumah            :  Santika
2.    Tamu                      :  a. Cindy Nurul Istiqoma
                                         b. Devi Andriani
                                         c. Yuyun Gunarsih,
3.    Waiters                   :  a.  Adinda Dwi Yulia Putri
                                         b.  Firdausi Agustin Ekarandi

B.     Menu Makanan
1.         MAIN COURSE          :  Gado – gado
2.         DESSERT                    :  Choco Milk Pudding Soft with Grape and Jackfruit
3.         Hidangan akhir Tea

C.     Peralatan Yang Dibutuhkan

Peralatan
Keperluan
Jumlah
1.      Piring
a.       Piring saji
4 buah

b.      Piring dessert
4 buah
2.      Sendok
a.       Sendok makan
4 buah

b.      Sendok pudding
4 buah

c.       Sendok garpu
4 buah
3.      Garpu
Garpu makan
4 buah
4.      Gelas
Gelas kaki
4 buah
5.      Cangkir
Cangkir teh
4 buah
6.      Napkin
Menutupi pangkuan waktu makan
4 buah
7.      Teko
Teko teh
1 buah
8.      Nampan
Menyajikan makanan
2 buah

D.    Laporan Penggunaan Dana
Gado – gado 6 bungkus @ Rp 8.000  ........................................      Rp  48.000
Krupuk  .......................................................................................      Rp    1.000
Gula  ½ kg  .................................................................................      Rp    7.000
Nutrijel  .......................................................................................      Rp    6.000
Susu 2 sachet @ Rp 1.500  .........................................................      Rp    3.000
Aqua botol 3 botol @ Rp 2.000  ................................................      Rp    6.000
Napkin 5 buah @ Rp 6.500  .......................................................      Rp  32.500
Tisu  ............................................................................................      Rp    6.500
Total                                                                                                   Rp 117.000

Buah  ..........................................................................................      Rp    7.00
E.     Pelaksanaan Table Manner
Hari                      :  Selasa
Tanggal                :  13 Desember 2016
Pukul                   :  13.30 – 14.30 WIB
Tempat                 :  Ruang 9 SMKN 1 Lumajang
Bentuk Meja        : Persegi dengan meja dan kursi 4 buah
Pelaksaanaan       :
1.      Pada saat tamu datang, tuan rumah menyambut dengan ramah dan mempersilahkan duduk di meja nomor 1.
2.      Sebelum waiters menyajikan main course, tamu dan tuan rumah membuka napkin dan meletakannya di atas pangkuan.
3.      Waiters menyajikan main course dari sisi kanan.
4.      Tuan rumah mempersilahkan tamu untuk menikmati hidangan yang telah dihidangkan yakni gado- gado.
5.      Pada saat memulai makan, tamu dan tuan rumah menggunakan alat makan yang  paling luar.
6. Setelah main course selesai dinikmati, waiters mengambil piring main course dan menggantinya dengan hidangan penutup (desssert).
7.      Setelah dessert habis, waiters mengambil piring dessert  dan menghidangkan hidangan akhir yakni teh.

F.      Kesan dan Pesan Tamu (Ibu Yuyun Gunarsih):
1.      Napkin tidak senada dengan warna taplak, karena taplak berwarna hijau sedangkan napkin berwarna orange.
2.      Seharusnya di mangkuk sambal disediakan sendok kecil.
3.      Untuk hidangan penutup (dessert) selain tersedia sendok kecil seharusnya disertai garpu kecil untuk memudahkan dalam menyantap hidangan tersebut.


G.     
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Walaupun pelaksaaan table manner ini kurang sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sebelumnya, tetapi dapat disimpulkan praktik table manner yang dilaksanakan ini sudah cukup sukses dan dapat dijadikan panduan untuk table manner selanjutnya.

B.     Saran
Saran penulis adalah semoga kegiatan praktik table manner course yang diselenggarakan SMK Negeri 1 Lumajang tetap berlangsung setiap tahunnya dan dapat memberikan pengalaman kepada seluruh siswa tentang tata cara pelaksanaan table manner. Selain itu, diharapkan pula kepada siswa yang akan melaksanakan table manner agar dapat mempersiapkan dengan matang.











FOTO KEGIATAN






 

Ayo Berkarya! Template by Ipietoon Cute Blog Design